Pernikahan- Alangkah malangnya suami-Istri yang tidak bisa saling membahagiakan, tidak bisa saling mengalah, dan tidak bisa saling mengerti.
Alangkah malangnya suami jika punya istri yang berkarir hingga pulang larut malam, tidak ada yang menyambut suami ketika datang dari kantor, tidak ada senyum manis sang istri di depan pintu, dan istri sudah tidak sempat lagi membuatkan masakan untuk suaminya.
Semuanya pada sibuk, rumah hanya sebagai tempat istirahat dengan segala kelelahan yang dibawa dari tempat kerja masing-masing, rumah hanya menjadi tempat pelampiasan kemarahan, pertengkaran sering mewarnai keseharian, dan ketika di tegur, Istri selalu berdalih emansipasi wanita yang kadang dengan alasan seperti ini istri sering melupakan kewajibannya.
Baca Juga: 
Tentang Poligami.
Anak-anak kurang mendapatkan kasih sayang, dan suami sudah tidak lagi merindukan senyum sang istri.
Apakah rumah tangga seperti ini yang dirindukan?
Baiti Jannati: ”Rumahku adalah surgaku bukan untuk diimpikan tapi harus diusahakan."
Kebahagiaan tidak datang begitu saja, harus ada upaya dari keduanya.
Suami-istri harus bisa merawat, saling melengkapi satu sama lain, dan saling memahami hak dan kewajiban masing-masing sehingga rumah tangga itu bisa tetap utuh.
Dengan saling memahami dan berusaha untuk saling memberikan yang terbaik, Insya Allah rumah surgawi akan menjadi kenyataan bukan hanya impian.